Selasa, 24 Mei 2016

Pagi

PAGI
Karya Djero Anang Zubaidi S.
Ketika membuka mata, pertama yang kulihat adalah orang-orang rebah berdesah dijerat rambu-rambu Pengap terasa membelenggu Di luar kutangkap suara suara gelisan bertalu Adakah suaramu suaraku yang parau tertahan di situ O…tiba-tiba aku terkejut mendengar suaraku sendiri Seharusnya membisu tapi tak bisa karena kata-kataMu telah melimpah meraupi segala tempat segala waktu Kawan, kini telah kutemukan sebuah kota kecil sebagai tempat tinggal Yang di sana ada rumah yang telah dibangun dengan kataNya Yang disana ada perabot-perabot sederehana Yang dibuat dengan kataNya Yang disana ada udara, api, air dan tanah Yang dibuat dengan katakataNya Dan… rumah sebelummnya, dilumuri beribu-ribu rambu rambu, sekarang telah dibenam kata kataNya Tak terkecuali tembok tembok yang telah dibangun telah rata jua dengan kata kataNya Kawan, sekarang pandanglah matahariNya yang setia menyapu kalbu Jalan jalan kita

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda